Apakah itu?

Yang menyelinap merabai serambi hatimu
Duduk lalu berbaring
Pada dipan-dipan hayalan
Seraya Tersenyum melumat harimu

Apakah itu?
Yang merenggut ceriamu
Hadiahkan airmata dan duka lara
Serta kegilaan yang mencabik-cabik draf sejarah

Apakah itu?
Yang memompa gelombang asa
Meletakan matahari tanpa malu
Di punggung tegakmu

Apakah itu?

“Cinta”mu, Bukan “Ikhlas”mu

Setiap kata Maaf

Selalu ada Pengampunan

Setiap kata Maaf

Selalu ada Pengampunan

Seribu kali maaf pun

seribu kali pula pengampunannya

“rela” saja diberikan buat kekasih

Tentu karena takut kehilangan

Bukan jeritan “kata hati”

Tapi jeritan “nafsu akal”

 

Al-Ihsan, 01.45, 05 Juni 2011

Salahkah (renungan membingungkan)

Salahkah apabila kita memaksakan kehendak/prinsip diri sendiri, ketika orang lain mengharapkan tidak seperti itu. Jika memang hal itu salah, terus apa donk yang dimaksud dengan kebebasan diri, idealisme and prinsip dalam hidup, padahal kita sering mendengar kalimat yang sering dikatakan oleh orang sukses “hidup itu harus memiliki prinsip”.

Memang “kehendak/prinsip/kebebasan diri” bukan berarti kita harus mengabaikan orang-orang disekitar kita, karena tiap-tiap orang juga tentunya punya hak dan kewajiban tersendiri, tapi ketika kedua hal tersebut datang secara bergandengan???..haruskah kita tetap pada pendirian “kata hati” kita?

“Kata hati” sebuah ungkapan yang sering kita dengar, apakah memang apa yang kita rasakan saat kita dihadapkan pada suatu keadaan, yang muncul dalam perasaan kita itu merupakan “kata hati” yang sesunguhnya. Jika memang jawabannya iya, lalu ketika hal tersebut berdampak pada sebuah kesalahan/hal negatif, yang tak hanya merugikan diri kita, tapi juga orang-orang disekitar kita, masihkah itu disebut “kata hati”, padahal kata hati itu selalu benar dan tidak pernah salah, dan kebenaran itu tidak akan pernah memihak, ia berdiri sendiri.

so…where is the right one????

WC

Tempat buang hajat, kotoran

Tapi banyak juga yang mengekspresikan diri

Membuat majalah dinding,

atau sekedar tempat curhat

bahkan tempat mengekspresikan libidonya

tapi apa balasan yang didapatnya?

Kadang kita seenaknya berbuat

Tanpa mau, setidaknya membersihkannya

Ironis sekali memang,

Wc al-Inabah

Jakarta, 18 Desember 2009